Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

This Theme From:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Senin, 19 Maret 2012

LAMBANG GERAKAN PRAMUKA


LAMBANG GERAKAN PRAMUKA


1. Pengertian Lambang
Lambang Gerakan Pramuka adalah tanda pengenal tetap yang mengkiaskan sifat, keadaan, nilai dan norma yang dimiliki oleh tiap anggota gerakan Pramuka yang dicita – citakan oleh Gerakan Pramuka.
Lambang tersebut diciptakan oleh Almarhum Soenardjo Atmodipuro, dia seorang pembina Pramuka yang aktif bekerja sebagai pegawai tinggi di Departemen Pertanian.
Lambang Gerakan Pramuka ini digunakan sejak tanggal 14 Agustus 1961, pada panji Gerakan pendidikan Kepanduan Nasional Indonesia yang dianugerahkan kepada Gerakan Pramuka Oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX Selaku Ka. Kwarnas pada waktu itu dan disebut juga sebagai Bapak Pramuka Indonesia.


2. Bentuk dan Arti Kiasan
a. Bentuk Lambang Gerakan Pramuka adalah Gambar bayangan Silhoutte Tunas Kelapa
b. Arti Kiasan Lambang Gerakan Pramuka adalah sebagai berikut :
- Buah Nyiur keadaan tumbuh, dinamakan CIKAL dan istilah CIKAL BAKAL di Indonesia berarti : “ Penduduk asli yang pertama yang menurunkan generasi baru “
- Buah Nyiur dapat bertahan lama dalam keadaan yang bagaimanapun juga. Mengkiaskan bahwa tiap Pramuka adalah seorang yang rohaniah dan jasmaniah sehat, kuat, dan ulet dalam menghadapi segala sesuatu hanya untuk mengabdi pada Tanah Air dan Bangsa Indonesia
- Nyiur dapat tumbuh di mana saja, mengkiaskan bahwa tiap Pramuka dapat membuktikan besarnya daya upaya dalam menyesuaikan dirinya dengan keadaan sekelilingnya.
- Nyiur tumbuh menjulang lurus ke atas, dan merupakan salah satu pohon tertinggi di Indonesia. Mengkiaskan bahwa tiap Pramuka cita – cita yang tinggi dan lurus.
- Akar Nyiur tumbuh kuat dan erat di dalam tanah, mengkiaskan tekad dan keyakinan tiap Pramuka yang berpegang pada dasar – dasar dan landasan – landasan yang baik, benar, kuat dan nyata.
- Nyiur adalah pohon yang serba guna dari ujung atas hingga akarnya mengkiaskan bahwa tiap Pramuka adalah manusia yang berguna dan membaktikan diri kepada Tanah Air, Bangsa dan Negara.


3. Penggunaan
a. Lambang Gerakan Pramuka dapat digunakan antara lain : pada Panji, Bendera, Papan Nama, Kwartir dan satuan, Tanda Pengenal dan Alat Administrasi GP.
b. Penggunaan tersebut dimaksudkan sebagai alat pendidikan untuk mengingatkan dan menanamkan tiap anggota Gerakan Pramuka agar memiliki sifat dan keadaan seperti arti kiasan lambang tunas kelapa.
c. Setiap anggota GP diharapkan mampu mengamalkan dan mempraktekkan IPTEK yang dimilikinya kepada masyarakat.

SEJARAH DAN PERATURAN LAGU KEBANGSAAN INDONESIA RAYA

1. Sejarah Lagu Kebangsaan Indonesia Raya

a. “ Indonesia Raya “ Sebelum 17 agustus 1945
1. Lagu Indonesia Raya adalah gubahan komponis Muda Indonesia yang bernama Wage Rudolph Supratman ( W.R. Supratman )
2. Almarhum Wage Rudolph Supratman adalah seorang guru dan juga pernah menjadi wartawan surat kabar Kaoem Moeda dan pengarang buku. Hobbynya bermain bola. Beliau adalah putra seorang sersan Instruktur Mas Senen Bastrosoehardjo. Beliau Lahir pada tanggal : 9 Maret 1903 dan meninggal dunia tanggal : 16 Agustus 1936 di Surabaya.
3. Semangat W.R. Supratman yaitu kemauan untuk menciptakan lagu dapat terwujud yaitu terciptanya Lagu Kebangsaan Indonesia Raya.

a. Lagu Indonesia Raya di persembahkan oleh W.R. supratman kepada masyarakat di dalam Konggres Pemuda Indonesia II tanggal : 28 Oktober 1928 di Gedung Indonesia Club, Jl. Kramt 106 Jakarta. Dan untuk pertama kalinya lagu Indonesia Raya di perdengarkan.
b. Dan sejak saat itu setiap pertemuan Pemuda Indonesia selalu dibuka dan ditutup dengan lagu itu. Dan seluruh Rakyat yang sadar akan mengikuti lagu Indonesia Raya.
c. Pada jaman penjajahan lagu Indonesia Raya sering dilarang. Akan tetapi berkat semangat perjuanagan dan peraturan rakyat dan pemuda Indonesia segala rintangan dapat dilenyapkan.

b. Indonesia Raya “ sesudah 17 Agustus 1945 “
1. Setelah Proklamasi Kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945, lagu Indonesia Raya ditetapkan sebagai Lagu Kebangsaan, yang merupakan wujud pengorbanan perjuangan rakyat dan pemuda Indonesia untuk mengusir panjajah dan mempertahankan serta menegakkan Kemerdekaan.
2. Dalam UUDS Republik Indonesia Tahun 1950 pasal 3 ayat 2 Lagu Indonesia Raya ditetapkan dengan resmi sebagai Lagu Indonesia Raya.

2. Peraturan Penggunaan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya

a. Lagu Indonesia Raya diatur dengan PP. No. 44 Tahuin 1958 tentan Kebangsaan Indonesia Raya meliputi :
1). Ketetapan Umum
2). Penggunaan Lagu Indonesia Raya
3). Penggunaan Lagu Kebangsaan bersama – sama dengan Lagu Kebangsaan Asing
4). Penggunaan lagu Kebangsaan Asing Sendiri
5). Tata tertib dalam penggunaan Lagu Kebangsaan
6). Aturan hukum

b. Lagu Kebangsaan Indonesia Raya diperdengarkan / dinyanyikan pada waktu :
1. Untuk menghormati kepala Negara / Wakil Kepala Negara
2. Pada Waktu penaikan / penurunan Bendera Kebangsaan yang diadakan dalam upacara untuk menghormati bendera itu
3. Untuk menghormati Kepala Negara Asing
4. Sebagai pernyataan perasaan nasional
5. dalam Rangkain pendidikan dan pengajaran

PBB ( Peraturan Baris Berbaris )

PBB ( Peraturan Baris Berbaris )

1. Pengertian
Baris berbaris adalah suatu wujud latihan fisik, diperlukan guna menanamkan kebiasaan dalam tata cara hidup yang diarahkan kepada terbentuknya suatu perwatakan tertentu.


2. Maksud dan Tujuan

 Maksud
a. Guna menumbuhkan sikap jasmani yang tegap dan tangkas, rasa persatuan, disiplin sehingga tertanam rasa mengutamakan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi.

b. Yang dimaksud menumbuhkan sikap jasmani yang tegap dan tangkas adalah mengarahkan pertumbuhan tubuh yang diperlukan dengan sempurna.

c. Yang dimaksud dengan rasa persatuan adalah adanya rasa senasib dan sepenanggungan serta ikatan bathin antar sesama.

d. Yang dimaksud dengan disiplin adalah mengutamakan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi yang hakekatnya adalah keikhlasan menyisihkan pilihan hati sendiri.

e. Yang dimaksud dengan rasa tanggung jawab adalah keberanian untuk bertindak yang mengandung resiko terhadap dirinya tetapi menguntungkan kesatuan atau sebaliknya tidak mudah melakukan tindakan yang merugikan kesatuan.

 Tujuan
1. Baris berbaris termasuk latihan gerak dasar yang mewujudkan penanaman :
a. Disiplin
b. Rasa Persatuan dan Kekompakan
c. Rasa Keindahan dan Kepatuhan

2. Aba – Aba adalah Perintah yang diberikan oleh pemimpin kepada pasukan untuk dilaksanakan secara serentak atau berturut – turut. Dalam baris – berbaris ada 3 macam aba – aba yaitu :
a. Aba – aba Petunjuk
Aba – aba ini dipergunakan jika perlu, untuk menegaskan maksud dari pada aba – aba peringatan atau pelaksanaan
Contoh : Untuk Perhatian, untuk amanat, Kepada Sang Merah Putih
b. Aba – aba Peringatan
Adalah inti perintah yang cukup jelas, untuk dapat dilaksanakan tanpa ragu – ragu.
Contoh : Lencang kanan, Istirahat di tempat, hadap kanan, dst
c. Aba – aba Pelaksanaan
Adalah Ketegasan mengenai saat untuk melaksanakan aba – aba petunjuk / peringatan dengan cara serentak atau berturut – turut.
Contoh : Gerak, Jalan, Mulai

3. Berdiri dalam barisan, untuk memudahkan :
a. Pengawasan dan penertiban para anggota
b. Pembagian tugas secara merata
c. Menghitung jumlah anggota

4. Bentuk – bentuk berbaris ada bermacam – macam diantaranya :
a. Bentuk Berderet
b. Bentuk Angkare
c. Bentuk Laingkaran Besar dan Kecil
d. Bentuk Setengah Lingkaran ( Tapal Kuda )
e. Bentuk Terbuka
f. Bentuk Panah
g. Bentuk Perlombaan
h. Bentuk Selat ( Gapura )
i. Bentuk Selat Balik
j. Bentuk Roda
k. Bentuk Berbanjar
l. Bentuk Bersaf

5. Gerakan dalam baris – berbaris dibagi 2 macam yaitu :
a. Gerakan di Tempat
b. Gerakan Pindah Tempat

A. Macam – macam Gerakan di Tempat
- Siap
- Setengah lengan lencang kanan / kiri
- Lencang kanan / kiri / depan
- Berhitung
- Hadap Serong kanan / kiri
- Hadap kanan / kiri
- balik kanan
- Hormat
- Jalan di Tempat
- Istirahat di Tempat

B. Macam – macam Gerakan Pindah Tempat
- Langkah Biasa
- Langkah Tegap
- Buka / Tutup Barisan
- Langkah Variasi
- Langkah Perlahan
- Hormat Kanan / Kiri
- Ganti Langkah
- Haluan Kanan / Kiri ( Haluan adalah untuk merubah hadapan dalam bentuk barisan bersaf )
- Melintang Kanan / Kiri ( Melintang adalah untuk merubah bentuk barisan dari berbanjar ke bersaf )
- Langkah ke Lari
- Lari ke Langkah

SALAM PRAMUKA

Dalam Gerakan Pramuka kita mengenal 3 macam salam pramuka, diantaranya yaitu :

1. Salam Biasa
Salam yang digunakan apabila seorang Pramuka bertemu dengan Pramuka lain, untuk yang pertama atau yang terakhir kali pada hari itu.
Salam Pramuka ini dimaksud untuk :
1. Sebagai tanda saling menghargai, menghormati, menyayangi, serta menganggap sebagai saudara / keluarga sendiri sesama Pramuka
2. Untuk mendo’akan keselamatan bagi yang memberi / menerima salam tersebut
3. dengan menggunakan 5 jari, berarti untuk saling mengingatkan kita wajib menjalankan Pancasila sesuai dengan yang tercantun pada Tri Satya pramuka


2. Salam Hormat
Yaitu dipergunakan apabila seorang Pramuka :
1. Bertemu dengan orang yang wajib di hormati
2. melihat Bendera Merah Putih sedang dikibarkan / diturunkan
3. Mendengar lagu Indonesia Raya, tetapi bila ikut bernyanyi tidak perlu memberi salam
4. Melihat jenazah yang di bawa ke makam


3. Salam Janji
Dipergunakan apabila seorang Pramuka dalam waktu Upacara mendengarkan temannya mengucapkan janji TRI SATYA

Motto Gerakan Pramuka

1. Merupakan bagian terpadu proses pendidikan untuk mengingatkan setiap anggota GP bahwa setiap mengikuti kegiatan berarti mempersiapkan diri untuk mengamalkan Kode Kehormatan Pramuka
2. motto GP ini membantu setiap anggota GP untuk mengingat tugas tanggungjawabnya di dalam kehidupan masyarakat
3. Motto Gerakan Pramuka berbunyi :

“ SATYAKU KUDHARMAKAN “ ( Dwi Satya, Tri Satya )
“ DHARMAKU KUBHAKTIKAN “ ( Dwi Dharma, Dasa Dharma )

KODE KEHORMATAN PRAMUKA

1. Kode Kehormatan Pramuka

a. Makna Kode Kehormatan Pramuka yang disebut Satya / Janji adalah :
1. Janji yang diucapkan secara sukarela oleh seorang calon anggota GP setelah memenuhi persyaratan keanggotaan
2. Tindakan pribadi untuk mengikat diri secara sukarela menerapkan dan mengamalkan janji
3. Titik tolak memasuki proses pendidikan sendiri guna mengembangkan visi, intelektualitas, emosi, sosial, dan spiritual, baik sebagai pribadi maupun anggota masyarakat lingkungannya

b. Makna Kode Kehormatan Pramuka dalam bentuk ketentuan moral yang disebut darma merupakan :
1. Alat proses pendidikan sendiri yang progresif untuk mengembangkan budi pekerti luhur
2. Upaya memberi pengalaman praktis
3. Landasan gerak GP untuk mencapai tujuan pendidikan melalui Kepramukaan
4. Kode Etik organisasi GP

c. Pengertian Kode Kehormatan GP adalah :
1. Suatu norma dalam kehidupan dan penghidupan para anggota GP yang merupakan ukuran, norma atau standart tingkah laku kepramukaan seorang anggota Pramuka Indonesia
2. Kode Kehormatan GP terdiri atas yang disebut darma merupakan suatu unsur dari Metode Kepramukaan dan alat pelaksanaan Prinsip Dasar Kepramukaan

d. Kode Kehormatan berbentuk janji bagi Pramuka Siaga di sebut DWI SATYA yang berbunyi sebagai berikut :

DWI SATYA
Aku berjanji akan bersungguh – sungguh :
- Menjalankan Kewajibanku terhadap Tuhan dan Negara Kesatuan Republik
Indonesia dan menurut aturan keluarga
- Setiap hari Berbuat kebaikan

e. Kode Kehormatan Pramuka Siaga berbentuk ketentuan ketetntuan moral disebut DWI DHARMA, yang berbunyi sebagai berikut :

DWI DHARMA
- Siaga itu menurut Ayah dan Ibundanya
- Siaga itu berani dan tidak putus asa

f. Kode Kehormatan berbentuk janji bagi Pramuka Penggalang di sebut TRI SATYA yang berbunyi sebagai berikut :

TRI SATYA ( Penggalang )
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh – sungguh :
- Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan dan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan menjalankan Pancasila
- Menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun masyarakat
- Menepati Dasa Dharma


TRI SATYA ( Penegak )
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh – sungguh :
- Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan dan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan menjalankan Pancasila
- Menolong sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat
- Menepati Dasa Dharma


g. Kode Kehormatan Pramuka Penggalang, Penegak, Pandega dan anggota Dewasa berbentuk moral disebut DASA DHARMA yang berbunyi :

DASA DHARMA
Pramuka itu :
1. Taqwa kepada Tuhan yang Maha Esa
2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia
3. Patriot yang sopan dan ksatria
4. Patuh dan suka bermusyawarah
5. Rela menolong dan tabah
6. Rajin terampil dan gembira
7. Hemat cermat dan bersahaja
8. Disiplin berani dan setia
9. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya
10. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan

i. Kode Kehormatan mengandung 4 pokok, yaitu :
1. Isi
Isi Kode Kehormatan Pramuka Indonesia mengandung norma – norma ukuran moral yang menyematkan benih – benih budi luhur bukan moralitas yang muluk – muluk

2. Kesaksian
Penerimaan Kode Kehormatan ini dinyatakan di hadapan saksi agar dikenal sebagai anggota Pramuka

3. Segi Sosial
Kode Kehormatan dalam masyarakat merupakan tingkah laku seorang anggota Pramuka

4. Pertanggungjawaban
Penerimaan Kode Kehormatan menimbulkan suatu tanggung jawab bersama antar sesama anggota Pramuka

j. Penerapan Kode Kehormatan
1. Pelaksanaan suatu Kode Kehormatan tidak dapa dibangun di atas dasar lain, kecuali di atas dasar KESUKARELAAN
2. Kode Kehormatan wajib diterima sebagai sesuatu yang tidak dipaksakan oleh apapun atau siapapun
3. Kode Kehormatan yang deterima atas dasar kesukarelaan menimbulkan tanggungjawab yang tinggi
4. Penerapan Kode Kehormatan harus dirasakan oleh setiap anggota Pramuka sebagai tanggungjawab yang berat tetapi terhormat
5. Pembinaan Pramuka harus mampu menciptakan suasana yang dihidupi oleh jiwa Kode Kehormatan disetiap kegiatan
6. Kode Kehormatan merupakan tali pengikat persatuan atau api pelebur perpecahan menjadi kesatuan
k. Penanaman Kode Kehormatan ada 4 cara yaitu :

1. memberi pengertian melalui pertimbangan akalnya ( Ratio )
Dalam Kegiatan Kepramukaan ada beberapa materi yang perlu dihafal, tetapi janganlah hanya merupakan hafalan belaka, tiap materi harus dipahami dan dihayati isinya
2. Menimbulkan semangat melalui pertimbangan rasa
3. Membulatkan tekad / kemauan untuk melaksanakannya
Pelaksanaan kode Kehormatan hendaknya dilaksanakan secara praktis dan langsung tanpa harus dikomentari
4. Kode Kehormatan, baik isi dan Pelaksanaannya harus mencerminkan standart atau ukuran tingkah laku yang berbudi luhur

l. Pengamalan Kode Kehormatan

Kode Kehormatan dilaksanakan dengan :
1. Menjalankan Ibadah
2. Membina Kesadaran berbangsa dan bernegara
3. Mengenal, memelihara dan melestarikan lingkungan
4. Memiliki sikap kebersamaan, tidak mementingkan kepentingan pribadi
5. Hidup secara sehat jasmani dan rohani
6. Belajar mendengar dan menerima pendapat / gagasan orang lain
7. Membiasakan diri memberikan pertolongan dan berpartisipasi dalam kegiatan bhakti masyarakat / sosial
8. Kesediaan dan keikhlasan menerima tugas yang diberikan
9. Bertindak dan hidup secara hemat, serasi dan tidak berlebihan
10. Mengendalikan dan mengatur diri, berani mengakui kesalahan serta memegang prinsip
11. membiasakan menepati janji, mematuhi aturan dan ketentuan yang berlaku
12. Memiliki daya pikir dan daya nalar yang baik, dalam membuat gagasan dan menyelesaikan masalah, berhati – hati dalam bertindak, bersikap dan berbicara

TEKPRAM ( TEKHNIK KEPRAMUKAAN ) DAN ARTI LAMBANG – LAMBANG PRAMUKA

1. Pemalang : Kwarcab ( Kwartir Cabang )
2. Nomor. 03 : Kode Kwarran
3. No. 97 / 98 : Nomor Gudep Putra dan Putri
4. Jawa Tengah : Kwarda ( Kwartir Daerah / Propinsi )
5. Kwarnas : Kwartir Nasional
6. Kwarran : Kwartir Ranting
7. Azrul Azwar : Ka. Kwarnas
8. S. Budi Prayitno : Ka. Kwarda
9. Abdul Kadir : Ka. Kwarcab
10. ……………….. : Ka. Kwarran
11. ……………….. : Ka. Gudep
12. Kepala Sekolah : Ka. Mabigus
13. Camat : Ka. Mabiran
14. Bupati : Ka. Mabicab
15. Gubernur : Ka. Mabida
16. Presiden : Ka. Mabinas ( Pramuka Tertinggi )

Lambang – lambang Pramuka :

1. Padi dan Kapas : Melambangkan Kemakmuran
2. Jilatan Api : Melambangkan Semangat yang berkobar
3. Jilatan Api Jumlah 10 : Dasa Dharma
4. Keris : Melambangkan Kesaktian
5. 3 Lekukan Keris : Melambangkan Tri Satya
6. Nama Keris : Keris Cakra Adi Birawa
7. Stupa pada Candi Borobudur : Melambangkan Kebudayaan Jawa tengah
8. Tunas Kelapa : Melambangkan Gerakan Pramuka
9. Warna Kuning Melingkar : Melambangkan Daerah Aliran Sungai ( DAS )
Sungai Bengawan Solo
10. Warna Dasar Coklat : Kesejahteraan / Kemakmuran
11. Warna Putih : Kesucian
12. Warna Hijau : Kesuburan
13. Warna Kuning : Keagungan
14. Warna Merah : Keberanian
15. Warna Hitam : Keabadian
16. Bunga Lili : Kepanduan Putra dan Putri Dunia
17. Warna dasar Ungu : Perdamaian


ARTI PRAMUKA MENURUT PANCASILA :

1. Bintang : Tidak boleh melakukan persyaratan / melanggar norma
2. Rantai : Tidak boleh Mencuri
3. Pohon Beringin : Tidak boleh Sombong
4. Kepala Banteng : Tidak boleh Dengki
5. Padi dan Kapas : Tidak boleh Minum Minuman Keras

SKU TERBARU

SKU yang baru sudah disahkan melalui SK Kwarnas Nomor 198 Tahun 2011 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Syarat Kecakapan Umum.


dan Panduan untuk para pembina dapat menggunakan SK Kwarnas Nomor 199 Tahun 2011 tentang Panduan Penyelesaian Syarat Kecakapan Umum.
Berikut ini isi SKU Penegak yang baru :


PANCASILA
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratn/perwakilan
5. Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia

TRISATYA
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:
- Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan Pancasila
- Menolong sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat
- Menepati Dasadarma

DASADARMA PRAMUKA
1. Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Cinta alam dan kasih saying sesame manusia
3. Patriot yang sopan dan kesatria
4. Patuh dan suka bermusyawarah
5. Rela menolong dan tabah
6. Rajin trampil dan gembira.
7. Hemat cermat dan bersahaja
8. Disiplin, berani dan setia
9. Bertanggungjawab dan dapat dipercaya
10. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan

PENEGAK BANTARA
Tanggal
Paraf
1. Islam
- Dapat menjelaskan makna Rukun Iman dan Rukun Islam
- Mampu menjelaskan makna Sholat berjamaah dan dapat mendirikan Sholat sunah secara individu
- Mampu menjelaskan makna berpuasa serta jenis - jenis Puasa
- Tahu tata cara merawat jenazah
- Dapat membaca doa Ijab Qobul Zakat
- Dapat menghafal sebuah hadist dan menjelaskan hadist tersebut
Khatolik
- Tahu dan paham makna dan arti Gereja Katoliki
- Dapat memimpin doa dan membangun membuat gerakan cinta pada keberagaman agama di luar gereja katolik
Protestan
- Mendalami hukum Kasih dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari
Hindu
- Dapat menjelaskan sejarah perkembangan agama Hindu di Indonesia
- Dapat menjelaskan makna dan hakikat dari tujuan melaksanakan persembahyangan sehari-hari dan hari besar keagamaan Hindu
- Dapat menjelaskan maksud dan tujuan kelahiran menjadi manusia menurut agama Hindu.
- Dapat menjelaskan makna dan hekekat ajaran Tri Hita Karana dengan pelestarian alam lingkungan.
- Dapat mempraktekkan bentuk gerakan Asanas dari Hatta Yoga
- Dapat melafalkan dan mengkidungkan salah satu bentuk Dharma Gita.
- Dapat mendeskripsikan struktur , fungsi dan sejarah pura dalam cakupan Sad Kahyangan
Buddha
- Saddha: Mengungkapkan Buddha Dharma sebagai salah satu agama
- Saddha: Mengungkapkan Buddha Dharma sebagai salah satu agama
- Menjelaskan sejarah Buddha Gotama
- Menjelaskan Tiratana sebagai pelindung
2. Berani menyampaikan kritik dan saran yang membangun dengan sopan dan santun kepada sesama teman
3. Dapat mengikuti jalannya diskusi dengan baik
4. Dapat hidup bersama antara umat beragama dan toleransi dalam bakti
5. Mengikuti pertemuan Ambalan sekurang-kurangnya 3 kali setiap bulan
6. Setia membayar iuran kepada Gugusdepan, dengan uang yang seluruh atau sebagian diperolehnya dari usaha sendiri
7. Dapat berbahasa Indonesia dengan baik dan benar dalam pergaulan sehari-hari
8. Telah membantu mengelola kegiatan di
Ambalan.
9. Telah ikut aktif kerja bakti di masyarakat minimal 2 kali.
10. Dapat menampilkan kesenian daerah di depan umum minimal satu kali.
11. Mengenal, Mengerti dan Memahami isi AD & ART Gerakan Pramuka
12. Dapat menjelaskan sejarah Kepramukaan Indonesia dan Dunia
13. Dapat menggunakan jam, kompas, tanda jejak dan tanda-tanda alam lainnya dalam pengembaraan.
14. Dapat menjelaskan bentuk pengamalan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
15. Dapat menjelaskkan tentang organisasi ASEAN dan PBB
16. Dapat menjelaskan tentang kewirausahaan.
17. Dapat mendaur ulang barang tidak terpakai menjadi barang yang bermanfaat.
18. Dapat menerapkan pengetahuannya tentang tali temali dan pionering dalam kehidupan sehari-hari.
19. Selalu berolahraga, mampu melakukan olahraga renang gaya bebas dan menguasai 1 (satu) cabang olahraga tim.
20. Dapat menjelaskan perkembangan fisik antara laki-laki dan perempuan
21. Dapat memimpin baris berbaris sangganya, dapat menjelaskan tentang gerakan baris berbaris kepada anggota sangganya yang terdiri atas gerakan di tempat,
22. Dapat menyebutkan beberapa penyakit infeksi, degeneratif dan penyakit yang disebabkan perilaku tidak sehat.
23. Ikut serta dalam perkemahan selama 3 hari berturut - turut

PENEGAK LAKSANA
Tanggal
Paraf
1. Islam
- Dapat menjelaskan makna Rukun Iman dan Rukun Islam di muka pasukan Penggalang atau Satuan Penegak
- Dapat menjelaskan hal-hal yang membatalkan sholat dan dapat mendirikan Sholat sunah berjamaah
- Dapat menjelaskan hal-hal yang membatalkan puasa serta dapat melakukan salah satu puasa sunah
- Memahami tata cara merawat jenazah
- Pernah menjadi amil zakat
- Dapat menghafal ayat tematik, dari alquran dan mampu menjelaskannya
Khatolik
- Memahami dan mendalami 7 sakramen
- Dapat menghafal dan menghayati akan riwayat salah satu Santo / Santa
Membahas 10 Perintah Allah, dilengkapi dengan contoh kehidupan sehari-hari
Protestan
- Dapat memberi kesaksian didepan jemaat atau teman sebaya
- Dapat berpartisipasi aktif dalam pelayanan Gereja sesuai bakat dan kemampuannya
- Telah mengikuti pengajaran Agama (Katekisasi)
Hindu
- Dapat menjelaskan sejarah kerajaan
/candi – candi agama Hindu di Indonesia
- Dapat melafalkan dan bertindak sebagai pemimpin persembahyangan Panca Sembah.
- Dapat menjelaskan Samsara / Punarbawa atau reinkarnasi sebagai bentuk untuk penyempurnaan kelahiran berikutnya.
- Dapat menjelaskan konsep Ajaran Asta Brata
- Dapat melakukan gerakan dan menjelaskan fungsi, serta manfaat dari setiap gerakan Yoga Asanas.
- Dapat melafalkan dan mengkidungkan lebih dari satu bentuk Dharma Gita
- Dapat menjelaskan bentuk dan fungsi dari seni sakral keagamaan Hindu.
Buddha
- Dapat memimpin dan mengorganisir kebaktian (pagi dan sore) serta perayaan hari-hari besar Agama Buddha;hari Waisak, Asadha, Kathina, Maggapuja)
- Saddha: Mendiskripsikan ruang lingkup dan intisari Tripitaka
- Menjelaskan makna dan manfaat puja serta doa
- Mendiskripsikan sila sebagai bagian dari jalan mulia berunsur delapan
- Menjelaskan kebenaran yang terdapat dalam tripitaka
2. Dapat menerima kritik dari orang lain, serta berani mengeluarkan pendapatnya dengan tertib, sopan dan santun kepada
orang-orang di sekitarnya
3. Dapat mengikuti dan atau memimpin diskusi Ambalan dan mampu mengambil keputusan
4. Dapat menjadi penengah (memberi solusi), jika terjadi ketidaksepahaman dalam kelompoknya
5. Mengikuti pertemuan Ambalan sekurang-kurangnya 3 kali setiap bulan bulan
6. Setia membayar iuran kepada Gugusdepannya, dengan uang yang seluruhnya atau sebagian diperolehnya dari usaha sendiri, serta membantu Ambalan dalam mengelola administrasi keuangan
7. Dapat memimpin rapat dan membuat risalah dengan baik
8. Pernah memimpin kegiatan di tingkat Ambalan
9. Pernah memimpin kerja bakti di masyarakat minimal 2 kali
10. Dapat memimpin kelompok dalam menampilkan salah satu jenis kesenian daerah
11. Dapat menjelaskan sebagian isi AD & ART Gerakan Pramuka kepada Ambalan
12. Dapat menjelaskan di muka umum tentang sejarah kepramukaan Indonesia dan dunia
13. Dapat melakukan pengembaraan selama 3 hari dan atau mengatur kehidupan perkemahan selama minimal 3 hari
14. Dapat menjelaskan sejarah, arti, tatacara
penggunaan dan kiasan Sang Merah Putih
15. Dapat menjelaskan peran Indonesia dalam organisasi ASEAN dan PBB
16. Telah memiliki keterampilan kewirausahaan yang dapat menghasilkan uang.
17. Dapat membuat salah satu jenis peralatan teknologi tepat guna.
18. Dapat membuat struktur dari keterampilan tali temali dan pionering, yang dapat digunakan masyarakat Secara berkelompok .
19. Selalu berolahraga, Dapat melakukan olahraga renang selain gaya bebas dan menguasai 1 (satu) cabang olahraga lainnya.
20. Dapat memahami dan menjelaskan tentang kesehatan reproduksi
21. Dapat mempersiapkan susunan dan pelaksana upacara, telah mempersiapkan minimal 3 kali upacara, telah menjadi pelaksana upacara minimal 3 kali.
22. Dapat menyebutkan penyebab dan cara pencegahan penyakit infeksi, degeneratif dan penyakit yang disebabkan perilaku tidak sehat.
23. Dapat melakukan pengembaraan selama 3 hari berturut-turut